Kamis, 25 Mei 2023

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 


1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?

Sebelum saya mempelajari modul 1.1 tentang pemahaman murid dan pembelajaran dikelas adalah bahwa murid ibarat kertas putih yang bisa kita tulisi apa saja yang kita inginkan, Sehingga proses pembelajaran dilkelaspun juga berpusat pada guru. Saya juga merasa bahwa anak sebagai sumber masalah karena perilaku dan sikapnya kepada guru yang sulit untuk diatur. Sehingga energi saya sebagai pendidik hanya dihambur-hamburkan untuk melakukan tindakan menghukum anak.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Sesuatu yang berubah dari cara pandang setelah mempelajari modul 1.1 adalah banyak hal yang saya dapatkan dimana sebelumnya saya hanya mengetahui bahwa falsafah Ki Hajar Dewantara hanyalah “ Ig Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso” ternyata banyak sekali falsafah dari Ki Hajar Dewantara yang belum saya tahu. Dimana falsafah yang lain dari Ki Hajar Dewantara adalah bahwa anak mempunyai kodrat alam dan kodrat jaman yang harus kita kembangkan agar mencapai kesuksesan yang setinggi-tingginya bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat.

 Anak juga bukanlah kertas kosong yang yang bisa kita isi dengan coretan-cretan sesuai kehendak kita tetapi anak mempunyai bakat alam dan kodrat zaman yang harus kita kembangkan. Pemikiran bahwa guru adalah pusat dari proses Pendidikan ternyata juga bukanlah metode yang benar karena menurut Ki Hajar Dewantara system Pendidikan bersifat pamong dimana guru diibaratkan sebagai petani yang merawat tanaman padi, petani tidak mengharapkan tanaman padi dengan varietas  Inpari akan berbuah menjadi gabah Rojolele. Tetapi petani hanya merawat tanaman agar dia bisa tumbuh dengan optimal dan menghasilkan gabah yang maksimal dan kualitas yang maksimal pula. Kita juga hanya mendidik anak untuk mencapai kompetensi teknis yang diinginkan tetapi ternyata bahwa anak juga harus mengembangkan cipta rasa dan karsa dengan dengan menggali kearifan budaya lokal yang dapat menjadikan manusia Indonesia yang seutuhnya, terampil tetapi mempunyai budaya/ martabat yang tinggi..

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Yang dapat saya terapkan agar kelas yang saya Kelola mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah dengan menjadikan murid sebagai pusat atau “menghamba” kepada anak.

Yang pertama adalah dengan merubah pola pikir bahwa anak itu adalah sumber masalah tetapi anak adalah makluk Tuhan yang memiliki potensi yang harus kita gali dan kita kembangkan dengan cara lebih banyah diskusi dengan anak didik. Ibarat anak itu besi baja, kita harus bisa mengembangkan potensi baja tersebut agar dia bisa menjadi alat potong yang tajam dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Kita Juga tidak akan memaksa anak untuk mencapai kompetensi yang bukan menjadi bakat dan minat anak.

Yang kedua adalah dengan muenciptakan suasana belajar yang menyenangkan dimana anak merasa nyaman dan tidak berada dalam suasana yang cemas atau ketakutan.

Yang ketiga adalah dengan dengan menerapkan system pembelajaran Pamong dimana guru sebagai teladan, membangun kreativitas anak dan memberi motivator agar ia bisa mengeluarkan potensi terbaiknya atau memberikan motivasi Ketika anak mengalami kegagalan atau putus asa. Untuk menerapkan pembelajaran ini adalah dengan memperbanyak metode pembelajaran model diskusi. Sebagai guru harus bisa menjadi contoh yang baik didepan kelas bagi anak, misalnya berperilaku sopan tidak membentak, tidak mempermalukan anak didepan teman-temanya dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar