Kesimpulan
dan Refleksi Modul 1.1
1. Apa
yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?
Sebelum saya mempelajari modul 1.1 tentang pemahaman murid dan
pembelajaran dikelas adalah bahwa murid ibarat kertas putih yang bisa kita tulisi
apa saja yang kita inginkan, Sehingga proses pembelajaran dilkelaspun juga
berpusat pada guru. Saya juga merasa bahwa anak sebagai sumber masalah karena perilaku
dan sikapnya kepada guru yang sulit untuk diatur. Sehingga energi saya sebagai
pendidik hanya dihambur-hamburkan untuk melakukan tindakan menghukum anak.
Apa yang
berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Sesuatu yang berubah dari cara pandang setelah mempelajari
modul 1.1 adalah banyak hal yang saya dapatkan dimana sebelumnya saya hanya
mengetahui bahwa falsafah Ki Hajar Dewantara hanyalah “ Ig Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso” ternyata banyak sekali falsafah dari Ki Hajar Dewantara
yang belum saya tahu. Dimana falsafah yang lain dari Ki Hajar Dewantara adalah
bahwa anak mempunyai kodrat alam dan kodrat jaman yang harus kita kembangkan
agar mencapai kesuksesan yang setinggi-tingginya bagi dirinya sendiri maupun
bagi masyarakat.
Anak juga bukanlah
kertas kosong yang yang bisa kita isi dengan coretan-cretan sesuai kehendak
kita tetapi anak mempunyai bakat alam dan kodrat zaman yang harus kita
kembangkan. Pemikiran bahwa guru adalah pusat dari proses Pendidikan ternyata
juga bukanlah metode yang benar karena menurut Ki Hajar Dewantara system Pendidikan
bersifat pamong dimana guru diibaratkan sebagai petani yang merawat tanaman
padi, petani tidak mengharapkan tanaman padi dengan varietas Inpari akan berbuah menjadi gabah Rojolele.
Tetapi petani hanya merawat tanaman agar dia bisa tumbuh dengan optimal dan
menghasilkan gabah yang maksimal dan kualitas yang maksimal pula. Kita juga
hanya mendidik anak untuk mencapai kompetensi teknis yang diinginkan tetapi
ternyata bahwa anak juga harus mengembangkan cipta rasa dan karsa dengan dengan
menggali kearifan budaya lokal yang dapat menjadikan manusia Indonesia yang
seutuhnya, terampil tetapi mempunyai budaya/ martabat yang tinggi..
Apa yang
dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran
KHD?
Yang dapat
saya terapkan agar kelas yang saya Kelola mencerminkan pemikiran Ki Hajar
Dewantara adalah dengan menjadikan murid sebagai pusat atau “menghamba” kepada
anak.
Yang pertama adalah dengan merubah pola pikir bahwa anak itu
adalah sumber masalah tetapi anak adalah makluk Tuhan yang memiliki potensi
yang harus kita gali dan kita kembangkan dengan cara lebih banyah diskusi
dengan anak didik. Ibarat anak itu besi baja, kita harus bisa mengembangkan
potensi baja tersebut agar dia bisa menjadi alat potong yang tajam dan dapat
bermanfaat bagi orang lain. Kita Juga tidak akan memaksa anak untuk mencapai
kompetensi yang bukan menjadi bakat dan minat anak.
Yang kedua adalah dengan muenciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dimana anak merasa nyaman dan tidak berada dalam suasana yang
cemas atau ketakutan.
Yang ketiga adalah dengan dengan menerapkan system pembelajaran
Pamong dimana guru sebagai teladan, membangun kreativitas anak dan memberi motivator
agar ia bisa mengeluarkan potensi terbaiknya atau memberikan motivasi Ketika anak
mengalami kegagalan atau putus asa. Untuk menerapkan pembelajaran ini adalah
dengan memperbanyak metode pembelajaran model diskusi. Sebagai guru harus bisa
menjadi contoh yang baik didepan kelas bagi anak, misalnya berperilaku sopan
tidak membentak, tidak mempermalukan anak didepan teman-temanya dan lain-lain.